Festival Komunitas Riau Meriahkan Malam Puncak Hari Antikorupsi Internasional 2016

PEKANBARU-Malam puncak Hari Antikorupsi Internasional (Haki) tahun 2016 dimeriahkan berbagai Festival,seni musik dan budaya Provinsi Riau yang dipusatkan di halaman kantor Guberbur Riau, Jumat (9/12).

Acara yang digelar dengan konsep panggung terbuka berlangsung meriah dengan menampilkan Berbagai pertunjukkan seni dan budaya Riau dari berbagai komunitas dan pelaku seni.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya mengatakan bahwa Malam puncak peringatan Haki di Provinsi Riau ini merupakan sebuah festival yang digelar oleh komunitas yang ada di Riau.

Gubernur Riau juga mengucapkan terima kasih kepada KPK yang telah memilih Riau sebagai tuan rumah HAKI 2016 yang pertama kali digelar di luar pulau jawa.

"Yang Terpenting dari peringatan ini adalah kita bisa mengambil hikmah dari peringatan anti Korupsi ini" ungkap Guberur Riau.

"kemudian pemerintah dan masyarakat juga bisa merealisasikan apa yang sedang kita rayakan saat ini dengan menanamkan budaya integritas mulai sekarang,"tambahnya

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengapresiasi pagelaran budaya di malam puncak antikorupsi ini. "Apa yang telah kita saksikan tadi, inilah yang kami sebut orkestra pemberantasan korupsi," ucapnya.

Saut Situmorang menambahkan bahwa festival malam ini yang ditampilkan oleh generasi muda Riau ini didalamnya terdapat lagu dan tari yang akan menjadi cita cita dan keinginan bersama-sama generasi muda Riau.

"Artinya para generasi muda yang ada di Provinsi Riau ini telah berjani dan berkeinginan membangun Riau yang berintegritas melawan korupsi," tambahnya.

Wakil ketua KPK tersebut dengan semnagat mengajak para pemuda, pemerintah,masayrakat untuk membersihkan Indonesia dengan yang namanya korupsi

"kita tahu bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu, mari sekali lagi kita bersihkan Indonesia ini lewat bumi lancang kuning ini,lewat bahasa melayu, gerak dan tari melayu," tutup wakil ketua KPK dengan penuh semangat.

Di akhir acara, digelar pula kegiatan tradisional melayu batagak tunggul atau menegakkan tonggak yang merupakan tradisi orang melayu yang dilakukan secara musyawarah dan mufakat sebagai simbol penyelesaian masalah secara bersama sama. 

Dalam hal ini dilakukan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Gubernur Riau Aryadjuliandi Rachman, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Al Azhar, Koordinator FITRA Riau Usman dan seorang tokoh agama.

Dipenghujung acara, dibacakan bersama-sama deklarasi antikorupsi yang disebut proklamasi rakyat Indonesia antikorupsi.(mc Riau/Msa)